"Boring Test" adalah pekerjaan pengambilan sample tanah asli
untuk mengetahui kondisi tanah perlayer dan jika dimungkin sampai ke tanah
keras. Dalam boring ini sekaligus dilakukan dengan SPT (standard penetration
test) disetiap interval 2,0m. Hal ini mengacu sesuai dengan prosedur ASTM
D.1586, dengan berat hammer adalah 63,5kg dan tinggi jatuh bebas hammer adalah
76cm. Biasanya untuk pelaksanaan test digunakan Hammer Otomatis.
Contoh tanah yang diperoleh dari tabung SPT,
dimasukan dalam kantong plastik dan diberi label nama sesuai dengan nilai/jumlah
pukulan, kedalaman dan nomor bornya. Contoh tanah yang diperoleh dari SPT tsb
bisa digunakan untuk visual description maupun test laboratorium bila
diperlukan.
Dalam Uji Laboratorium atas contoh tanah
yang di peroleh dari pemboran meliputi antara lain
Index Properties:
- Water Content : Perbandingan berat kandungan
air terhadap berat tanah kering dinyatakan dalam persen.
- Wet Density : Nilai berat isi tanah (basah)
yaitu perbandingan anatar berat tanah lembab asli per sartuan volume, dalam
gr/cm3.
- Dry Density : Nilai isi tanah (kering) yaitu
perbandingan anatar berat tanah kering per satuan volume, dalam gr/cm3.
- Specific Gravity (ASTM.D854) : Nilai berat
jenis butiran.
- Degree of Saturation : Derajat kejenuhan tanah
yaitu prosentase berat air yang mengisi rongga atau pori-pori dalam persen.
- Atterberg Limits (ASTM D.4318) : Batas Cair
(liquid limit), batas Plastis (plastic limit), dan indeks plastis (plasticity
index). Dari test ini juga bisa diketahui clasifikasi tanah berdasarkan
ketentuan USCS (unified soil classification system).
Enginerring Properties :
- Unconfined Compression (ASTM D.2166) :
diperoleh nilai daya dukung tanah dalam keadaan tanpa tekanan samping
(uncofined) yang dinyatakan dalam satuan kg/cm2.
- Triaxial UU Test (ASTM D.2850) : Bertujuan untuk
mendapatkan nilai kohesi c (kg/cm2). Dan sudut gelincir dalam atau internal
friction angel tanpa tekanan pori dan dengan tekanan pori dinyatakan dalam
derajat.
- Consolidation (ASTM D.2435) : untuk mendapatkan
parameter koefisien konsolidasi dan indeks konsolidasi untuk menghitung penurunan
pondasi bangunan.
Metode pelaksanaan uji laboratorium ini
disesuaikan dengan Standard ASTM untuk setiap jenis test bersangkutan.
Jika lokasi bangunan berupa tanah rawa yang
cukup dalam, maka jenis pondasi yang dipilih tiada lain adalah pondasi tiang.
Pondasi tiang bisa berupa; tiang-tiang pancang (spun pile, mini pile, dsb) atau
berupa bor pile. Tiang pancang mungkin sedkit lebih ekonomis dibandingkan
dengan bor pile, akan tetapi pemilihan jenis pondasi ini perlu mempertimbangkan
efek getarannya yang dapat merusak banguan di sekitarnya. Meskipun jenis
pondasi bor pile lebih mahal, namun dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan
getaran atau vibrasi.
Jika Anda ingin merencanakan pondasi tiang pada
tanah rawa yang cukup dalam, sebaiknya tempatkan pada kedalaman yang nilai qc
sama atau lebih 150 kg/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa Anda telah menempatkan
tiang-tiang pondasi pada tanah keras, dengan demikian tidak perlu dikhawatirkan
lagi terjadi penurunan (settlement).
Jika anda membutuhkan Soil Test /
Analisa Kondisi Tanah (Deep Boring-SPT dan Uji Sondir), kami siap membantu anda dengan penawaran yang
terjangkau dan untuk memberikan Analisa dan desain yang cocok dan aman untuk
Pondasi Bangunan Anda.
021- 630 6560 / 021-7077 3509